top of page

Mengapa Ketua BEM Sangat Mudah TERPROVOKASI?

Gambar penulis: Briyan Nanda IvansyachBriyan Nanda Ivansyach

Potret Ketua BEM UI Dibanjiri Caci Maki Soal Jokowi Berdarah-darah
Potret Ketua BEM UI Dibanjiri Caci Maki Soal Jokowi Berdarah-darah


Di setiap perguruan tinggi, pastinya terdapat Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang memegang peran sentral sebagai pemimpin organisasi mahasiswa. Mereka bukan hanya sekadar figur administratif, tetapi juga menjadi jembatan penghubung antara mahasiswa, universitas, dan bahkan pemerintah. Tugas utama mereka adalah mengoordinasikan kegiatan mahasiswa, menyuarakan aspirasi, dan memperjuangkan kepentingan kolektif.


Namun, dalam menjalankan perannya, Ketua BEM sering-kali dihadapkan pada berbagai tantangan kompleks. Salah satunya adalah bagaimana menyampaikan aspirasi masyarakat, khususnya mahasiswa, kepada lembaga pemerintah dengan efektif dan efisien. Apalagi aspirasi yang disampaikan haruslah mewakili kepentingan banyak pihak dan didasari oleh analisis yang matang.


Mengumpulkan dan Memilah Aspirasi yang Tepat

Proses dimulai dari pengumpulan aspirasi. Ketua BEM harus aktif mendengarkan suara mahasiswa melalui berbagai cara, seperti forum diskusi, survei, dan pertemuan rutin. Namun, tugas mereka tidak hanya berhenti di situ saja. Dalam Memilah dan menganalisis aspirasi menjadi langkah yang krusial. Tidak semua aspirasi dapat atau layak disampaikan langsung kepada pemerintah. Tetapi terdapat hal secara kebutuhan untuk memfilter mana yang benar-benar prioritas dan memiliki dampak signifikan.


Aspirasi yang disampaikan harus berdasarkan data dan fakta. Ketua BEM perlu menyusun argumentasi yang kuat dan logis, agar pesan yang dibawa tidak hanya terdengar tetapi juga dipertimbangkan serius oleh pihak pemerintah. Dalam hal ini, keterampilan komunikasi dan negosiasi menjadi aset yang sangat berharga.


Netralitas dan Objektivitas Sangatlah Penting

Meskipun berperan sebagai perwakilan mahasiswa, Ketua BEM dituntut untuk tetap netral dan objektif. Hal ini berarti mereka harus mampu melihat suatu isu dari berbagai sudut pandang, tidak hanya berdasarkan opini pribadi atau kelompok tertentu. Netralitas ini penting agar nantinya aspirasi yang disampaikan tidak bias dan dapat diterima dengan baik oleh semua pihak, termasuk lembaga pemerintahan.


Namun, dalam kenyataannya, Ketua BEM sering kali mudah terprovokasi oleh isu-isu krusial yang berkembang di masyarakat. Semangat muda dan keinginan untuk melakukan perubahan terkadang membuat mereka bereaksi cepat tanpa pertimbangan mendalam. Ditambah lagi, tekanan dari mahasiswa yang mengharapkan aksi nyata bisa mendorong mereka mengambil keputusan yang terburu-buru bahkan fatal.


Lantas Mengapa Ketua BEM Sangat Mudah Terprovokasi?

Berikut terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, antara lain:


  1. Idealism yang Tinggi: Mahasiswa, termasuk Ketua BEM, biasanya memiliki idealisme yang kuat. Mereka ingin melihat perubahan segera terjadi, terutama jika menyangkut ketidakadilan atau isu-isu sensitif.

  2. Kurangnya Pengalaman: Sebagai bagian dari generasi muda, pengalaman dalam menghadapi situasi kompleks hal ini masih terbatas dan hal inilah membuat mereka amat mudah rentan terhadap provokasi.

  3. Tekanan Kelompok: Desakan dari rekan-rekan mahasiswa bisa menjadi tekanan tersendiri. Harapan untuk menjadi suara yang lantang sering kali membuat mereka mengambil sikap yang agresif.


Pentingnya Komunikasi Efektif dengan Pemerintah Agar Mudah Diterima

Tentu agar aspirasi dapat mudah diterima dan dipertimbangkan oleh pemerintah, Ketua BEM perlu membangun komunikasi yang efektif. hal Ini meliputi pemilihan bahasa yang tepat, memahami prosedur birokrasi, dan menjalin hubungan baik dengan pemangku kebijakan. Mereka juga harus menyadari bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memfilter aspirasi berdasarkan kelayakan dan logika.


Dalam hal ini, kerja sama dan saling memahami antara Ketua BEM dan lembaga pemerintah menjadi salah satu kunci yang utama. Dengan pendekatan yang tepat, aspirasi mahasiswa tidak hanya didengar tetapi juga bisa diwujudkan dalam bentuk kebijakan yang nyata.


Kesimpulan

Peran Ketua BEM dalam menyampaikan aspirasi masyarakat, khususnya mahasiswa, sangatlah vital. Mereka harus mampu menyeimbangkan antara semangat perjuangan dan sikap objektif. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan bersikap netral, Ketua BEM dapat menjadi perantara yang efektif antara mahasiswa dan pemerintah, sehingga aspirasi yang disampaikan dapat diterima dan diimplementasikan demi kebaikan bersama.


Pesan Penting

Menjadi Ketua BEM bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan kedewasaan, kebijaksanaan, dan kemampuan komunikasi yang mumpuni. Tantangan yang ada, seharusnya menjadi pendorong untuk terus belajar dan berkembang, demi memperjuangkan kepentingan mahasiswa tanpa merugikan masyarakat secara luas. Dengan demikian, peran mereka tidak hanya berdampak pada lingkungan kampus, tetapi juga berkontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia.


Ditulis Oleh Briyan Nanda Ivansyach


Sumber :

  • Artikel Jurnal: "Peran Badan Eksekutif Mahasiswa dalam Memperjuangkan Aspirasi Mahasiswa"

    • Penulis: Ahmad Fauzi

    • Jurnal: Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, Vol. 15, No. 2, 2020

    • Isi: Mengkaji peran strategis BEM dalam menyampaikan aspirasi mahasiswa dan tantangan yang dihadapi dalam konteks dinamika politik kampus.


  • Artikel Berita: "Peran Netralitas Ketua BEM dalam Aksi Mahasiswa"

    • Sumber: Kompas.com

    • Tanggal: 12 Maret 2021

    • Isi: Mengulas pentingnya netralitas dan objektivitas Ketua BEM dalam menyikapi isu-isu krusial serta dampaknya terhadap efektivitas penyampaian aspirasi kepada pemerintah.


  • Studi Kasus: "Pengaruh Aktivisme BEM terhadap Kebijakan Kampus di Universitas Indonesia"

    • Penulis: Sri Wahyuni

    • Konferensi: Seminar Nasional Pendidikan, 2019

    • Isi: Menyelidiki bagaimana aksi dan aspirasi yang disampaikan BEM UI mempengaruhi pengambilan keputusan di tingkat universitas dan pemerintah.


12 tampilan1 komentar

1 Comment


untukkusemangatku
Jan 03

Ekspresi Jokowi melihat berita ini, be like...

Like
bottom of page